KataKata Mutiara Ustadz Salim A Fillah. Sebab hidup ini adalah ibadah kepada Allah, maka tugas kehambaan kita adalah mengemudi hati menujuNya. ~ Lapis-Lapis Keberkahan. Jika hati senantiasa berniat baik; Allah kan pertemukan dengan hal yang baik, orang-orang baik, tempat yang baik, dan kesempatan berbuat baik.
Konten ini adalah kiriman dari pembaca Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini. Ilustrasi – Catatan ini bukan cerita bagaimana teori perjodohan Rasulullah dengan Khadijah, Ali dengan Fatimah, atau kisah terkini antara Abdullah Khoirul Azzam dengan Anna Althafunnisa dalam serial Ketika Cinta Bertasbih. Ini hanya teori ringan berupa beberapa konsep yang harus dibuktikan sebagai analisa bersama di zaman sekarang. Berikut konsepnya 1. Konsep tawakal – إنما المؤمنون الذين إذا ذكر الله وجلت قلوبهم وإذا تليت عليهم آياته زادتهم إيمانا وعلى ربهم يتوكلون 2 الذين يقيمون الصلاة ومما رزقناهم ينفقون 3 أولئك هم المؤمنون حقا لهم درجات عند ربهم ومغفرة ورزق كريم 4 “Sesungguhnya orang-orang yang beriman [1] ialah mereka yang bila disebut nama Allah [2] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka karenanya, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal. yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki nikmat yang mulia.” Berangkat dari ayat di atas bahwa tawakal juga harus di iringi dengan ibadah seperti shalat dan berbagi kepada yang membutuhkan agar kelak mendapat rizki yang mulia di sisi Allah. Tawakal atau berserah diri setelah semua upaya di usahakan itulah esensi dari arti kata tawakal sesungguhnya. – ……..ومن يتق الله يجعل له مخرجًا2 ويرزقه من حيث لا يحتسب ومن يتوكل على الله فهو حسبه……3 “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.” Oleh karenanya bagi rekan-rekan yang dalam masa penantian hendaknya memahami konsep pertama ini sebagai langkah awal menuju proses selanjutnya. Bagaimana, mudah kan…! 2. Konsep penyembahan . إياك نعبد وإياك نستعين- “Hanya Engkaulah yang kami sembah [3], dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan [4].” QS. Al-Faatihah 5 ………..…… لن تنالوا البر حتى تنفقوا مما تحبون “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai…” QS. Ali Imran 92 – وَعَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كُنْتُ خَلْفَ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم يَوْمًا فَقَالَ يَا غُلَامُ! اِحْفَظِ اَللَّهَ يَحْفَظْكَ اِحْفَظِ اَللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ وَإِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اَللَّهَ وَإِذَا اِسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاَللَّهِ رَوَاهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَسَنٌ صَحِيحٌ Ibnu Abbas RA berkata Aku pernah di belakang Rasulullah SAW pada suatu hari dan beliau bersabda “Wahai anak muda peliharalah ajaran Allah niscaya Dia akan memelihara engkau dan peliharalah ajaran Allah niscaya engkau akan mendapatkan-Nya di hadapanmu. Jika engkau meminta sesuatu mintalah kepada Allah dan jika engkau meminta pertolongan mintalah pertolongan kepada Allah.” [5] Dalam konsep ke-2 ini tentunya memerlukan beberapa perangkat dalam melakukan segala jenis ibadah yang harus dilakukan dengan konsisten dan sabar. Mari kita perhatikan surat Hud juz 12 di bawah ini – فاستقم كما أمرت ومن تاب معك ولا تطغوا إنه بما تعملون بصير 112 ولا تركنوا إلى الذين ظلموا فتمسكم النار وما لكم من دون الله من أولياء ثم لا تنصرون 113 وأقم الصلاة طرفي النهار وزلفا من الليل إن الحسنات يذهبن السيئات ذلك ذكرى للذاكرين 114 واصبر فإن الله لا يضيع أجر المحسنين 115 “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zhalim [6] yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolong pun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang pagi dan petang dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.” Pesan dari ayat yang agung di atas di antaranya, mari kita perhatikan فاستقم = Perintah untuk konsisten dalam kebaikan ولا تركنوا إلى الذين ظلموا = Menjaga pergaulan وأقم الصلاة = Perintah menjaga Shalat إن الحسنات يذهبن السيئات = Hendaknya perbuatan buruk dosa-dosa kecil kita di iringi dengan kebaikan agar terhapus kecuali dosa besar via bertaubat واصبر = Dan perintah bersabar. Perangkat dari konsep ke-2 Menyembah hanya kepada Allah. Meminta segala sesuatunya juga kepada Allah Belajar berbagi untuk menjadi pribadi yang taat Dan kesimpulan yang ada dari surat Hud di atas. Teruntuk para penanti jodoh hendaknya juga memperhatikan pesan-pesan tersirat dari ayat-ayat Qur’an dan hadits nabi pada konsep ke-1 dan ke-2. Sekarang kita beralih ke konsep selanjutnya. 3. Konsep amal shalih dan Iman – من عمل صالحا من ذكر أو أنثى و هو مؤمن فلنحيينه حياة طيبة……. “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” [7] Dari surat An Nahl ayat 97 juz 14 di atas, mari kita perhatikan sejenak kalimat “فلنحيينه” falanuhyiyannahu maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya , di sini Allah ta’ala menggunakan huruf ’Lam taukid” setelah huruf “Fa” dan “Nun tasydid” sebelum huruf ’Ha besar” di akhir. Dalam kaidah bahasa Arab huruf Lam taukid berharakat fathah dan Nun Tasydid dibaca dengan ghunnah/berdengung 2 harakat yang di gabungkan dalam satu kalimat itu mempunyai arti Penguat makna. Penekanan lebih bersifat jaminan, menguji secara pasti dan lainnya sifatnya tergantung teks Qur’an Bisa juga pengeras arti tergantung dari ayat sebelum dan sesudahnya. Contoh berupa jaminan pasti Ada di Surat An Nahl ayat 97 juz 14 pada kalimat “فلنحيينه” falanuhyiyannahu, adapun konteksnya Allah ta’ala akan menjamin mereka ikhwan dan akhwat yang punya kecenderungan pada kebaikan dengan kehidupan yang layak, tapi dengan satu sarat yaitu ”percaya akan adanya satu Tuhan Allah tanpa menyekutukan-Nya’. Adapun berupa ujian yang juga bersifat pasti ولنبلونكم بشيء من الخوف والجوع ونقص من الأموال والأنفس والثمرات …………………………… “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan…” QS. Al Baqarah 155 Mari kita perhatikan kalimat ولنبلونكم “wa lanabluwannakum” Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu. Artinya Allah hendak menegaskan bahwa akan ada pelbagai ujian yang bersifat pasti karenanya pula dipakailah huruf “Lam taukid dan Nun tasydid” sebagai bentuk keilmuan bagi orang-orang yang beriman agar bersiap-siap akan ujian dari-Nya, di antaranya Rasa Takut yang kadang menghampiri Rasa lapar yang pernah dirasakan kondisi ekonomi menjadi kurang mengizinkan kehilangan sanak saudara atau orang-orang terkasih dan juga kekurangan akan buah-buahan Makanan Kalaupun kita dapati tidak dengan Nun tasydid misalnya di surat Yusuf ayat 32 juz 12 ….ولئن لم يفعل ماء آمره ليسجنن وليكونا من “…Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina.” Kalimat pertama “ليسجنن” “layusjananna” niscaya dia akan dipenjarakan dengan lam taukid di awal dan nun tasydid di akhir, artinya memang betul Istri Al-Aziz atau yang lebih dikenal di kalangan masyarakat luas sebagai Zulaikha, Zalikha atau Rahil, walaupun riwayat tentang nama sebenarnya tidak ada yang bisa di pertanggungjawabkan karena semuanya lemah. Bahwasanya dia hendak memenjarakan Yusuf jika tidak menuruti aturannya. Tapi kalimat setelahnya justru berbeda, mari kita perhatikan ” وليكونا” “wa layakuunaa” dan dia akan termasuk/menjadi menggunakan huruf Nun Khofifah dan dibaca panjang 2 harakat yang bermakna “Penekanannya lebih ringan ketimbang dengan nun tasydid”, artinya Maksud Istri Al-Aziz kepada Yusuf sejatinya bertentangan dengan hati nuraninya atau tidak sepenuh hati. Karena bagaimana mungkin dia melihat orang yang sangat di cintainya hingga di mabuk asmara karena ketampanannya menjadi orang yang terhina. Tentunya kita pun demikian tidak mungkin melihat orang yang kita cintai menderita. Studi Normatif Sebenarnya apa yang dilakukan Istri Al Aziz kepada sang pujaan hati Yusuf adalah Salting Salah tingkah Istilah zaman sekarang karena cintanya yang berlebihan atau lebai kata anak muda di zaman ini. Kesimpulan konsep ke-3 Almarhum Syeikh Tantowi mantan Syeikh Al-Azhar Mesir pernah mengatakan kalau ayat dari Surat An Nahl di atas merupakan ganjaran di dunia bagi orang-orang baik lagi beriman kepada Allah yaitu “kehidupan yang layak”. [8] Para ulama sendiri mengartikan kehidupan yang layak ini beragam Dijadikan pemegang kepentingan. Dimantapkan agamanya Diberikan rasa nyaman dalam hidup Pekerjaan yang cocok. Keluasan rizki yang baik Kemudahan demi kemudahan. Juga jodoh yang di idamkan dan masih banyak lagi. Jadi….. bagi para penanti jodoh hendaknya mengamalkan ayat di atas sebelum kita melanjut ke konsep berikutnya. Semoga…. 4. Konsep Cinta Cinta adalah anugerah Allah yang bisa mengantarkan manusia kepada kebahagiaan, para pakar Cinta sendiri mempunyai banyak definisi tentangnya dan saling berbeda tapi yang bisa disepakati adalah Cinta mendorong untuk melakukan hal-hal positif, karya-karya besar dan menjadikan hidup lebih hidup. Cinta bisa menghilangkan rasa sakit, mendorong untuk segera sembuh, cinta juga bisa menggeser segala jenis rintangan, halangan, gesekan, ujian, cobaan, kesedihan, kegalauan, kesulitan dan benda-benda mati lainnya, karena hakikat cinta adalah benda hidup yang senantiasa menghiasi hari-hari pecinta sejati. Maka teruslah hidup dengan benda hidup Cinta. Cinta bukanlah pemaksaan kehendak dan bukan juga cinta siapa yang memaksakan kehendak, melainkan cinta adalah sebuah dialog antara dua insan yang harus di perjuangkan dengan rahmat dan ridha dari sang pemilik cinta yaitu Allah. Cinta itu bermacam-macam ada cinta kepada Allah dan rasul-Nya, kepada agama, Negara, Manusia, materi, lingkungan, hobi dan banyak lagi, bukti kita cinta kepada Allah yaitu patuh dan taat pada perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Cinta berawal dari pengenalan atau ta’aruf, setelah itu timbul rasa, lalu tanggung jawab dan yang terakhir adalah kesetiaan, bukan cinta namanya bagi yang tidak mengenal dan juga yang tidak setia kepada pasangan. Cinta atau Mawaddah adalah mengosongkan hati dari segala kekurangan terhadap pasangannya, saling mengerti dan melengkapi, karena jika Cinta, segala kekurangan yang ada pada kekasihnya itu terlihat normatif, sehingga betapapun buruk yang di cintainya akan menjadi terlihat baik karena cinta dan itulah arti sejati dari Mawaddah. Khusus yang sudah menikah Oleh karenanya bagi para penjalin cinta kasih Suami-Istri hendaknyalah memperjuangkan cinta, jaga cintanya agar tetap bersemi menghiasi isi hati, sedangkan bagi para penanti jodoh hendaknya bersabar akan jaminan dari Allah berupa kehidupan yang layak di dunia seperti yang tersirat pada surat An Nahl ayat 97 juz 14. Inilah rangkaian singkat dari arti cinta, oleh karenanya wajib bagi kita untuk memahami lebih dalam akan arti cinta sebelum kita melanjut ke Konsep jodoh yang terakhir. 5. Konsep mencari sebab Ajaran Islam bukan saja mengedepankan sisi “Spiritualitas” tapi juga ada sisi lain yang penting diperhatikan yaitu “Rasionalitas” dari sinilah banyak ilmuwan barat ramai memeluk ajaran Islam karena ajarannya yang rasional. Kalaulah kita hanya berpegang pada sisi spiritualitas saja tentu bisa menggambarkan Islam di mata dunia sebagai ajaran khurafat atau takhayul. Adapun jika pada sisi rasionalitas saja tentunya ajaran ini tak ubahnya sama seperti ajaran Paganisme penyembah berhala. Beberapa contoh rasionalitas dalam Islam Mengambil sebab a. Pembuatan bahtera nabi Nuh sebagai penangkal dari musibah banjir besar. …………..واصنع الفلك بأعيننا ووحينا “Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami…” QS. Hud 37. b. Proses mendapatkan makanan seorang Maryam هزي إليك بجذع النخلة تساقط عليك رطبا جنيا “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,” QS. Maryam 25 c. Proses penyembuhan atas Wahyu dari Allah kepada nabi Ayyub. اركض برجلك هذا مغتسل بارد و شراب “Allah berfirman “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” QS. As Shaad 42 Adapun mengambil sebab menanti jodoh, berikut uraiannya 1. Selipkanlah doa ini dalam sujud sebagai wujud dari Ibad Rahman hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang. 74……………….ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما ………… – “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.” QS. Al Furqan 74. 2. Mulai melakukan proses pencarian belahan jiwa, adapun dicarikan melalui bantuan orang lain hukumnya sah-sah saja. 3. Menikahlah dengan orang yang dicintai laki-laki dan perempuan, atau bisa juga mencintai orang yang menikahi khusus untuk perempuan. 4. Menikah bukan hanya dengan orang yang dicintai, melainkan berkomunikasi dengan keluarga besar pasangan yang juga baik, karena ini adalah porsi ideal dari kebahagiaan menikah sebagaimana petunjuk Rasul untuk melihat garis keturunan yang baik, adapun jika kita belum mampu mengikuti anjuran tersebut hukumnya tidak mengapa, karena bisa jadi orangtua pasangan kurang sholeh tetapi anaknya sholeh, jika sudah kepalang cinta alias cinta medok. Opsi ideal lebih ditekankan 5. Jika sudah merasa mampu dan mendapatkan jodoh yang di idamkan, segeralah menatap langit dengan penuh pengharapan sambil bergerak maju dengan badan tegap sambil melangkah untuk segera melamar sang gadis atau janda gadis lebih di anjurkan karena keutamaannya dengan mengucap “Bismillah” 6. Adapun untuk para akhwat hendaknya bersabar dan terus memperbaiki diri sambil berusaha dan berdoa agar pangeran berkuda putih segera datang menjemput Anda. 7. Semoga berhasil kawan… ___ Catatan kaki [1]. Maksudnya orang yang sempurna imannya. [2]. Dimaksud dengan disebut nama Allah ialah menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakanNya. [3] Na’budu diambil dari kata ibaadat kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya. [4] Nasta’iin minta pertolongan, terambil dari kata isti’aanah mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri. [5] Riwayat Tirmidzi. Ia berkata Hadits ini shahih. [6]. Cenderung kepada orang yang zhalim maksudnya menggauli mereka serta meridhai perbuatannya. Akan tetapi jika bergaul dengan mereka tanpa meridhai perbuatannya dengan maksud agar mereka kembali kepada kebenaran atau memelihara diri, maka dibolehkan. [7]. Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman. [8] Kajian rutin Tafsir Al Wasith setiap Jum’at siang di Masjid-Islamic Mission City-Kairo. Redaktur Ardne Beri NilaiLoading... Dosen Fakultas Dakwah Universitas Islam Bandung UNISBA & PIMRED di kajian dunia Islam progresif Saudaraku yakinlah bahwa ALLAH telah menyiapkan skenario terbaik untuk kita dalam masalah jodoh. Tak perlu khawatir. Karena ALLAH telah berkata dalam Q.S An-Nahl:72 “Dan Allah telah menjadikan jodoh-jodoh kamu sekalian dari jenismu sendiri, lalu menjadikan anak-anak dan cucu bagi kamu dari jodoh-jodohmu.”
ekeke3 seram yakkk.. menantang maut kan dah biasa.. ini menantang jodoh..ohoho3 gimana cara?? ehem ehem.. dulu sempat nulis tentang the law of attraction’ di note fb..di akun ghina shafirah elbankulani.. singkatnya itu pemuktakhiran AKU seperti perkiraan hamba KU’.. iyupz.. jadi mereka yang YAKIN dengan kalimat ajaib itu..akan benar2 [dg izin Allaah] mendapatkan apa yang ia cita-citakan.. teringat beberapa kisah nyata yg gila’ tentang ini..tentang menantang jodoh.. 1 seorang akhwat yg cukup matang..cukup mapan..namun masih menanti datangnya sang imam penyempurna iman.. lalu ia pun menantang jodohnya segera datang.. maka ia mulai memperkirakan’ dirinya saat itu [masih lajang] sudah bersuami dan membina rumah tangga.. sampai2 ia memperbesar ruang garasinya, “ini spot untuk mobil suami..” “ini lemari pakaian suami, yang di sudut itu untuk ruang bermain bersama anak-anak kami..” ia benar2 memposisikan dirinya sebagai istri dan ibu..mulai rajin bangun dan masak sarapan pagi.. membiasakan diri tak pulang terlambat agar bisa masak makan malam di rumah.. u know u know.. g lebih 1 taun..si akhwat benar2 dipertemukan dengan sang imam..alhamdulillaah..Allaahu akbar 2 cinta dalam diam [CDD] itu keknya dah jadi balada banyak akhwat yang berusaha menjaga izzah tapi tak pandai menjaga rasa..eheh3 jadi rasanya main’ duluan dan tersimpan rapat dalam hati.. akhawat yg satu ini jg serupa.. ia begitu berharap sang pujaan kan jadi imam.. tapi Allaah berkata lain.. tetiba ia terima undangan dari sang pujaan.. singkat cerita..si akhwat patah hati.. [ya iya laaahhh..] tapi dalam waktu singkat juga ia bersegera menantang jodoh tuk datang.. pake jurus apa itu? ohoho3 ni akhawat jd smangad ngajukan diri dan nitip CV ke rekan2nya.. ia yang awalnya ragu2 klo dimintai CV oleh Murobbiyah..jd balik makin nantangin..bahkan bersedia jd yang ke-2.. dan alhasil..ijab sah sah barengan ijazasah s2 pula..masya Allaah.. 3 nah..krn smangad nulisnya tadi pagi..dan karena mesti check up dd bayi siang tadi..dan bersambung petang ini..olalalalaaa.. saya lupa kisahnya.. matur sori lah.. *klo kisah kami..eheh3 [klo berkenan.. 😛 ] ternyata sama nantangin’ loh.. apa itu?? kita nantangin tekad’ klo g nikah awal taun ini..maka kita akan lanjutin s2.. suami dah kasi ultimatum bgtu ke Murobbiy nya.. dan aku kasi ultimatum bgtu ke orang tua.. dan u know u know.. skenario Allaah itu emang paling luar biasaaaa.. ternyata oh ternyata.. kami dah sama2 daftar test ujian masuk di kampus yg sama.. ihiwwwww… jd klo g ketemu di sini..mungkin ketemu ntar pas kuliah lagi..ohoho3 klo jodoh ya ke KUA jugaaaa… kan kan kan..
Kitabisa mengambil pelajaran dari kisah seorang Ummu Sulaim, sohabiyah yang amat bijak tatkala menghadapi suaminya pada malam hari. studi maupun ingin terlebih dulu membahagiakan orang tua. Padahal, hal itu cuma sebagai pelampiasan perasaan lelah menanti jodoh. Read More “Untuk Akhwat Dalam Penantian” »» Diposting oleh Sanur di

Sholat jum’at baru saja usai ditunaikan. Pak Yunus seperti biasa masih berada dalam masjid bersama beberapa bapak yang lain. Tiba-tiba, baru saja selesai berdzikir, Pak Daud menghampiri Pak Yunus menepuk pundak Pak Yunus lantas berjabat tangan. Ya, Pak Yunus dan Pak Daud sudah berteman sejak lama semenjak dipertemukan dalam satu pengajian. “Gimana kabarnya Pak?”, sapa Pak Daud “Alhamdulillah baik. Bapak sendiri gimana?”, balas Pak Yunus “Alhamdulillah.. terdiam sebentar. Ngomong-ngomong,, masih sendirian aja nih Pak?”, Pak Daud melempar pertanyaan gurauan yang selama ini sering diajukannya. Pak Yunus hanya tersenyum seperti biasanya jika ditanya hal itu. Semenjak istri Pak Yunus meninggal dunia beberapa tahun lalu, Pak Yunus menjalani hari-harinya tanpa pendamping. Usianya yang sudah kepala 6 pula yang sepertinya menjadi salah satu keputusan untuk tak ingin menikah lagi. Ketiga anaknya yang telah berkeluarga membuat Pak Yunus semakin kesepian. Ya, sebagai seorang laki-laki, terkadang perasaan membutuhkan seorang pendamping di hari tua, juga dialami oleh Pak Yunus. Banyak teman di sekitar Pak Yunus yang menyarankan untuk menikah lagi, termasuk Pak Daud. *** 1 Syawal 1430 H “Hei,, saudara-saudara,, Tasya mau nikah 2011 nanti..”, Mira, menantu Pak Daud, tiba-tiba berteriak di ruang tengah saat kumpul keluarga besar Pak Daud. Spontan, saudara-saudara yang lain langsung bertanya ke yang bersangkutan, Tasya, anak bungsu Pak Daud. “Bener Sya?” “Bener ka Tasya?” Tasya hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu dengan senyuman, sambil berkata “Itu hanya rencana pribadi. Belum tau rencana ALLAH nantinya..” Di sisi lain, Tante Yeni hanya terdiam, dan tersenyum yang cukup dipaksakan. Tante Yeni adalah adik perempuan Pak Daud yang belum juga bersuami di usianya yang menjelang kepala 5. Tasya menangkap semburat yang tidak mengenakkan ketika melihat wajah tante Yeni. Tasya sadar dan merasakan apa yang tante Yeni rasakan keponakannya sudah merencanakan akan menikah,, sementara dirinya??. Mungkin hal itulah yang ada di pikiran tante Yeni, pikir Tasya. Tante Yeni memang belum menikah hingga saat ini, yang mungkin seharusnya sudah saatnya mempunyai anak atau bahkan menimang cucu. Tapi, ya itulah jodoh. Tante Yeni bisa dibilang belum menemukan jodohnya hingga saat ini. Apakah karena masalah kecantikan? Ooohh,, tentu tidak! Tante Yeni cukup cantik dengan kulit putihnya. Apakah karena agamanya? Oooohh,, jangan salah,, tante Yeni adalah wanita yang sangat menjaga qiyamullail. Apakah karena hartanya? Ooohh,, tentu saja tante Yeni cukup mandiri untuk menghidupi dirinya walaupun tanpa pekerjaan tetap, yang penting tetap berpenghasilan. Apakah karena keturunannya? Ooohh,, tante Yeni adalah keturunan terhormat, dari bapak yang seorang kepala sekolah. Lantas,, apa yang membuatnya hingga saat ini belum juga menikah?? Ya, itulah misteri jodoh. Kita tak kan pernah tahu kapan datangnya, dan kita tak kan pernah tahu dengan siapa kita berjodoh. Kita hanya bisa menanti, berusaha, berdo’a dan terus memperbaiki diri. *** Seperti jum’at biasanya, beberapa bapak masih berdzikir di dalam masjid usai sholat jum’at, termasuk Pak Yunus dan Pak Daud. Pak Yunus menghampiri Pak Daud yang sedang berada di pojok masjid. “Assalamu’alaykum. Pak..”, sapa Pak Yunus sambil menjabat tangan Pak Daud. “Wa’alaykumusalam..”, jawab Pak Daud hangat. Pak Yunus menyampaikan maksudnya; ia ingin menikah lagi dan ingin mencoba berkenalan dengan adik perempuan Pak Daud, tante Yeni. Pak Daud dengan senang hati menerima tawaran itu dan mengabarkan hal ini kepada adiknya, tante Yeni. Tante Yeni pun mengiyakan; hal ini yang tentunya sangat dinantikan tante Yeni. Pertemuan pertama pun sudah diatur oleh Pak Daud. Pak Daud menemani Pak Yunus untuk berkunjung ke rumah orangtua Pak Daud, yang tak lain dan tak bukan adalah tempat tinggal tante Yeni. Mereka berbincang dan berkenalan lebih dalam. Pertemuan demi pertemuan dilakukan. Tak ada jalan berdua, selalu ada yang menemani, layaknya ta’aruf pada umumnya. Hanya ada 4 kali pertemuan dan kedua belah pihak keluarga juga menyetujui, termasuk anak-anak Pak Yunus. Akhirnya khitbah pun dilangsungkan. *** Keluarga besar Pak Daud telah berkumpul sejak pagi di rumah orangtua Pak Daud. Hari ini akan ada ada pertemuan dua keluarga keluarga Pak Yunus dan keluarga tante Yeni. Di sela-sela persiapan khitbah, Tasya menemani tante Yeni di kamarnya dan bermaksud mendapatkan cerita yang menarik dari proses ini. Proses menuju pernikahan seorang gadis berumur 40-an dengan duda berumur 60-an, sungguh kisah yang unik. “Gimana tante perasaannya?”, tanya Tasya to the point. “Yaaaa,, gak nyangka aja. Padahal kamu yang udah ngerencanain nikah, sedangkan tante gak punya rencana apa-apa. Tapi ternyata sekarang tante mau dilamar..”, jawab tante Yeni sumringah. “Ya,, gitu deh kalo udah rencana ALLAH. Aku juga itu baru rencana pribadi. Gak tau deh ke depannya gimana. Mungkin bisa dipercepat atau diperlambat sama ALLAH dari rencanaku.”, Tasya semakin bijak dalam kata-kata. “Iya, padahal kan tante udah hampir 50 umurnya. Tapi ternyata emang baru saat ini ALLAH memberikan jodoh itu. Nggak tau kenapa pas sama Pak Yunus, terasa dimudahin banget prosesnya, cuma 4 kali ketemuan. Pas ketemuan 2 kali, dia sms kalo mantap dengan pilihannya. Pas ketemu sama anak-anaknya, tante juga gak merasa takut, biasa aja. Ya, tante mah berdoa aja sama ALLAH, jika memang ini yang terbaik maka dekatkanlah dan mudahkanlah, dan jika memang bukan terbaik untukku, maka jauhkanlah dengan baik-baik. Alhamdulillah,, proses itu dimudahkan dan hati tante pun mantap.”, cerita panjang tante Yeni begitu membuat Tasya terperangah. “Semoga lancar ya Tan,, ke depannya..”, Tasya menguatkan tante Yeni, sambil bersiap menuju ruang keluarga karena sudah banyak yang menunggu. *** Setelah khitbah, hari itu juga keluarga besar tante Yeni pun berkumpul untuk membicarakan resepsi pernikahan yang sungguh unik ini. Mulai dari membuat undangan, kepanitiaan sampai pembagian tugas. Ya, resepsi pernikahan yang akan dilangsungkan tak jauh beda dengan resepsi pernikahan pasangan muda pada umumnya. *** Akad nikah yang dilangsungkan beberapa hari setelah Hari Raya Idul Adha begitu khidmat. Undangan para anak yatim piatu turut merasakan kebahagiaan kedua mempelai pada resepsi pernikahan. Dan kini, doa tante Yeni terkabul sudah; menutup masa lajangnya. *** Kisah ini terinspirasi dari kisah nyata tanteku. Ya, dalam masa penantian menemukan jodohnya, tak sepatah katapun kudengar dari bibirnya menyalahkan takdir, menyalahkan ALLAH yang seolah tak berpihak padanya. Dalam masa penantian itu, dia sibukkan dirinya dengan ibadah kepada ALLAH dan kegiatan social di lingkungannya. Hingga akhirnya, selama penantian bertahun-tahun, puluhan tahun lamanya, teruji sudah kesabarannya, dan ia pun mendapatkan jodoh yang insya ALLAH terbaik menurut ALLAH. Itulah misteri jodoh. Kita tak kan pernah tahu kapan jodoh itu datang. Manusia hanya bisa berencana. Namun, ALLAH-lah yang berkehendak atas semuanya. Bisa saja jodoh kita datang menjadi lebih cepat atau bahkan lebih lambat dari rencana kita sebelumnya. Kita pun tak kan pernah tahu dengan siapa kita berjodoh. Entah itu dengan orang yang sudah dekat dengan kita maupun orang jauh sekalipun yang tak pernah saling bertemu. Atau bahkan kita tak dipertemukan dengan jodoh kita di dunia ini, tapi di syurga-NYA nanti. Allahu Akbar! Saudaraku, yakinlah bahwa ALLAH telah menyiapkan scenario terbaik untuk kita dalam masalah jodoh. Tak perlu khawatir. Karena ALLAH telah berkata dalam An-Nahl72 “Dan Allah telah menjadikan jodoh-jodoh kamu sekalian dari jenismu sendiri, lalu menjadikan anak-anak dan cucu bagi kamu dari jodoh-jodohmu.” Saudaraku, jangan pernah terbersit sedikitpun bahwa ALLAH tak adil karena sampai saat ini jodoh belum juga menghampiri. Coba instrospeksi diri. Gunakan masa penantian jodoh ini dengan terus berikhtiar, berdoa dan terus sibuk memperbaiki diri. Bukankah kita menginginkan jodoh yang baik? Seperti yang dijanjikan-NYA dalam An-nuur26 ” Wanita – wanita yang keji adalah untuk laki – laki yang keji dan laki – laki yang keji adalah untuk wanitayang keji. Dan wanita – wanita yang baik adalah untuk laki – laki yang baik, dan laki – laki yang baik adalah untuk wanita – wanita yang baik pula.“ Teruntuk tanteku “Barakallahu Laka Wa Baraka Alaika Wa Jama’a Bainakuma Fi Khair”

Kutulis ini karena terlalu banyak kisah akhwat yang menangis di hadapanku karena masalah ini. Ingin aku pun menangis dihadapan mereka,namunaku tak ingin membuatnya bertambah sedih. Allahlah yang menetapkan jodoh mu, tenang tak kan tertukar. Ukhti selama ini kau berharap, dan kau tau konsekuensinya adalah kecewa. Saat-saat menanti
- Jodoh merupakan anugerah Tuhan yang tidak bisa dipastikan kapan datangnya. Tidak sedikit kita membaca kisah viral di media sosial, seseorang bertemu jodohnya melalui pertemuan tak terduga. Pernahkah terbayang oleh Anda kisah cari jodoh yang dipertemukan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil? Atau kisah lainnya, mendapatkan pasangan karena sering bertemu di kondangan? Simak kisah cinta viral cari jodoh paling unik, seperti dirangkum dari berbagai sumber! 1. Dipromosikan Teman di Twitter Baca Juga Video Lawas Duet Lesti Kejora dan Putri Ariani Viral, Warganet Bandingkan Suara Keduanya. Bagusan Putri! Ilustrasi jatuh cinta dan jodoh. memang merupakan hal yang misterius. Kita tak pernah tahu dari mana jodoh kita datang dan berasal. Perempuan ini contohnya, menemukan jodohnya berkat bantuan sang teman yang mempromosikan dirinya di Twitter. Baca selengkapnya 2. Sering Ketemu di Kondangan Kisah Pria Bertemu Jodoh di Kondangan, Sekarang Menikah iqmimalikiTak ada yang tahu kapan seseorang akan bertemu jodoh mereka. Belum lama ini, seorang pria membagikan bahwa dirinya bertemu istri karena kondangan. Baca Juga Tanggapan Jefri Nichol Terhadap Tantangan Tinju Tiktoker Cellos Gue Bakal Bunuh Ideologi Lo! Pria bernama Mohamad Iqmi Ahmad Maliki tersebut membagikan kisahnya bertemu jodoh di kondangan pada laman media sosial TikTok lewat akun iqmimaliki. Baca selengkapnya 3. Geger Panic Buyinga, Gadis Ini Malah Dapat Jodoh Ilustrasi tisu. Sumber ShuttertsockDi tengah mewabahnya virus corona Covid-19 di Jepang, ternyata ada kisah unik yang sangat jarang dialami dalam masa-masa sulit seperti sekarang ini. Seorang pengguna Twitter asal Jepang shihon029 membagikan awal kisah cintanya. Melalui cuitan yang diunggah Minggu 1/3/2020 kemarin, ia menceritakan bagaimana ia bertemu dengan lelaki yang disukainya. Baca selengkapnya 4. Dipromosikan Gubernur Ridwan Kamil [Instagram/Ridwan Kamil]Jodoh memang menjadi rahasia Sang Pencipta, terkadang ia datang dari arah yang sama sekali tak terduga, bisa juga dari Ridwan Kamil. Hal itulah yang dirasakan oleh Rahmatika Nia Agustina. Ia mendapatkan jodoh seusai dipromosikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui akun Instagram miliknya. Baca selengkapnya 5. Bermodal Doa di Sepertiga Malam Seorang pria mendapatkan jodoh dengan dengan doa sepertiga malamKisah seorang pria yang mendapatkan jodoh lewat doa yang ia panjatkan di sepertiga malam viral di media sosial. Melalui unggahan video di akun instagram insta_julid, pria ini membagikan pengalaman ketika mendekati teman sekantornya hingga memutuskan untuk melamarnya. Baca selengkapnya

Persoalanseorang akhwat yang memiliki rasa kepada ikhwan yang dianggapnya sekufu dan sehati, ternyata belum tentu demikian menurut Allah. Namun, karena Allah sayang pada hambaNya, maka akhwat tersebut mendapatkan yang lebih baik menurut kehendakNya. *** Adalah akhwat aktivis, sebut saja namanya Sarah. Jelita luar dalam, impian setiap ikhwan.

Si fulanah A mulai memikirkan desain tempat untuk resepsi pernikahannya beberapa bulan lagi. Fulanah B dengan berbinar-binar memilih baju pengantinnya di toko busana muslimah. Fulanah C asik mendaftar orang-orang yang akan diundang dalam resepsinya, fulanah D rajin baca buku-buku tentang pernikahan, hak dan kewajiban suami istri, pendidikan anak dalam Islam, juga mendengarkan kajian, tanya ini dan itu ke ibu-ibu yang lebih senior, kemudian Fulanah E hingga Z semua sibuk dengan segala serba-serbi persiapan menjelang senang rasanya mendengar kabar fulanah A hingga Z sebentar lagi melepas status gadis mereka menuju mahligai pernikahan. Apalagi fulanah A berusaha mempersiapkan tempat resepsi dengan disain sedemikian rupa sehingga aman dari ikhtilat dan pandangan lawan jenis. Fulanah B memilih pakaian pengantin yang tetap sesuai dengan syarat-syarat pakaian muslimah atau setidaknya meminimalisir riasan meski perlu usaha keras untuk mendapat persetujuan baik dari orangtuanya maupun dari calon mertuanya. Fulanah C mengundang semua kerabat dan teman-teman yang sekiranya dapat diundang tanpa memilah-milih status sosial dan ekonomi mereka. Fulanah D berusaha keras mempelajari hal-hal yang harus dimengerti dan akan dijalaninya esok, walaupun selama ini tidak jarang dia mendapati pengetahuan tersebut baik melalui buku-buku, ceramah para ustadz, maupun obrolan dengan teman-teman yang shalih, tapi dia merasa perlu mengulang dan menggali kembali ilmu-ilmu tersebut. Fulanah F hingga Z, semua memberi inspirasi, juga menjadi bahan evaluasi diri, namun juga terkadang membuat hati jadi galau…Termotivasi untuk menikah hingga kadar tertentu adalah suatu anugerah yang sangat indah dari Allah Ta’ala. Menyadari bahwa pernikahan antara laki-laki dan perempuan adalah salah satu tanda kekuasaan Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya,وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”QS. Ar-Ruum21Berbesar hati dengan syari’at menikah dan tidak membencinya sebagai bentuk realisasi iman kita kepada nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan menjadikan kita termasuk golongan yang berada di atas sunnahnya, serta motivasi untuk meraih berbagai pahala dalam rumah tangga, diperolehnya keturunan yang shalih dan mendo’akan orang tuanya, terwujudnya keluarga yang menegakkan syari’at Islam dan lain sebagainya menjadikan seseorang yang masih lajang berkeinginan untuk segera menikah. Waah..senangnya ya sudah dipinang, senangnya proses menuju pernikahannya demikian mudah, senang ya demikian…dan demikian. Keadaan seseorang yang tidak kunjung menikah, dan pikirannya terlalu disibukkan dengan hal tersebut dikhawatirkan menjadikan hati malah jenuh dan berpaling menjadi kegalauan. Sedih ya…kok belum ada juga jodoh yang datang, sedih ya…teman-teman sebaya, bahkan yang usianya lebih muda telah merasakan indahnya pernikahan…hingga mencapai kadar galau yang berlebihan, iri terhadap orang lain, putus asa dan bersempit hati, maka sudah barang tentu hal tersebut mengancam kesehatan jiwa dan agama terhadap orang lain merupakan suatu hal yang dilarang dalam Islam, kecuali terhadap dua hal sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallamلاَ حَسَدَ إِلَّا عَلَى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الكِتَابَ، وَقَامَ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ، وَرَجُلٌ أَعْطَاهُ اللَّهُ مَالًا، فَهُوَ يَتَصَدَّقُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ“Tidak ada iri kecuali untuk dua jenis manusia Seorang yang Allah berikan kepadanya Al Qur-an hafal Al Qur-an, membacanya ketika shalat di waktu malam dan di waktu siang, dan yang kedua adalah seorang yang Allah berikan padanya harta yang melimpah, lalu dia membelanjakannya dalam ketaatan baik di waktu malam maupun di waktu siang.” HR. Bukhari dan MuslimIri di sini maksudnya adalah ghibthah, yaitu berangan-angan agar dapat semisal dengan orang lain tanpa berharap hilangnya nikmat itu dari diri orang bagaimana jika ghibthah itu kita tujukan pada pernikahan teman-teman kita? Maka mungkin perlu kita tinjau ulang hal apa yang membuat kita iri, jangan-jangan hanya sekedar ingin ikut-ikutan agar senasib dan sama statusnya dengan teman-teman yang telah menikah, atau iri ingin mendapat suami yang kaya seperti Fulanah X supaya hidup enak, atau yang populer supaya ikut populer, atau yang tampan, ningrat dan lain sebagainya tanpa memperhatikan bagaimana agamanya, maka hal ini tentunya tidak akan membuahkan kebaikan bagi diri diceritakan oleh Sufyan bin Uyainah-seorang ahli hadits, tentang dua orang saudaranya, Muhammad dan Imran. Saudaranya yang bernama Muhammad ingin menikahi wanita yang tinggi martabatnya karena motivasi supaya dirinya dapat meraih martabat yang tinggi, namun justru Allah berikan kehinaan bagi dirinya. Sedangkan saudaranya yang bernama Imran ingin menikahi wanita kaya karena motivasi harta wanita tersebut, maka akhirnya Allah pun menimpakan musibah padanya. Mertuanya merebut semua hartanya tanpa menyisakan sedikitpun untuknya. Apakah kita mau merasakan betapa pahitnya nasib kedua saudara ibnu Uyainah ini? Adapun jika niat menikah itu memang baik, maka semoga ghibthah tersebut dapat menjadi motivasi untuk menempuh sebab-sebab syar’i dalam rangka menggapai pernikahan yang Allah ridhai. Imam An-Nawawi rahimahullah dalam kitabnya At- Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur’an berkata, Ibnu Abbas radhiyallahu anhu menceritakan bahwa,إنما يعطى الرجل على قدر نيته“Seseorang diberi sesuai kualitas niatnya.”Dengan meluruskan niat kita untuk menikah tentu akan membuat kita senantiasa memperhatikan rambu-rambu syari’at demi terwujudnya keridhaan Allah Ta’ala, meski Allah mentaqdirkan kita untuk tidak segera berbagai usaha dan sebab-sebab yang dituntunkan syari’at untuk mempermudah perjodohan telah dilakukan, namun hambatan dan kegagalan itu masih menghadang di depan mata, sehingga akhirnya hati pun merasa sempit dan berputus asa. Dalam keadaan yang demikian ada baiknya kita tengok kegagalan dari saudari-saudari kita dan renungi betapa apa yang kita alami tidak seberapa, betapa nikmat Allah yang masih bisa kita rasakan demikian besarnya dibanding kegagalan untuk segera menikah yang dianggap buruk dalam pandangan sebagian manusia. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah mewanti-wanti kita dalam sabdanyaانظروا إلى من أسفل منكم، ولا تنظروا إلى من هو فوقكم، فهو أجدر أن لا تزدروا نعمة الله عليكم“Lihatlah orang yang lebih rendah dari kalian, dan jangan melihat orang di atas kalian, maka itu lebih layak untuk kalian agar tidak memandang hina nikmat yang Allah anugerahkan kepada kalian.” HR. MuslimKalaulah hingga saat ini kita masih menanti jodoh, maka kita lihat saudari-saudari kita yang jauh lebih dahulu menanti jodoh namun hingga saat ini masih belum datang juga jodoh yang dinanti. Kalaupun kita pernah gagal menjalani proses di awal perjodohan, maka ada di antara saudari kita yang gagal di ambang pintu pernikahan. Kalau ternyata kita termasuk yang merasakan pahitnya kegagalan di ambang pintu pernikahan, maka bukankah kita masih merasakan betapa Allah membukakan banyak pintu-pintu kebaikan lainnya untuk diri kita? Yakinlah bahwasanya pilihan Allah itu lebih baik dari pada pilihan karena itu janganlah sempit hati dan putus asa meliputi hari-hari kita sampai-sampai kita lupa akan kewajiban kita sebagai seorang hamba, kewajiban kita terhadap diri kita sendiri, demikian juga kewajiban kita sebagai seorang anak, atau kewajiban sebagai mahasiswa, bahkan kewajiban sebagai penghuni kos misalnya. Padahal dengan menunaikan kewajiban, sekalipun dalam perkara dunia jika kita niatkan untuk meraih ridha Allah maka akan membuahkan pahala, sebagaimana perkataan sebagian ahli ilmu, “Ibadahnya orang yang lalai itu bernilai rutinitas, dan rutinitas orang yang berjaga dari lalai itu bernilai ibadah.” Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Dar Ats-Tsuraya, th. 1424 H. hal. 13Allah Ta’ala juga memerintahkan kita untuk bersungguh-sungguh menyelesaikan tugas demi tugas,فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ“Maka apabila kamu telah selesai dalam suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Rabb-mu lah hendaknya kamu berharap.” QS. Al-Insyirah 7-8.Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan ayat ini, “Maka jadikanlah kehidupanmu kehidupan yang penuh dengan kesungguhan, apabila engkau telah selesai mengerjakan urusan dunia, maka kerjakanlah urusan akhirat, dan jika engkau telah selesai mengerjakan urusan akhirat, maka kerjakanlah urusan dunia. Jadilah engkau bersama Allah Azza wa Jalla sebelum mengerjakan tugas dengan memohon pertolongan-Nya, dan setelah mengerjakan tugas dengan mengharapkan pahala-Nya.” Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Juz Amma, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, cet. III, Dar Ats-Tsuraya, th. 1424 H. kita dapat menepis seluruh kegalauan hati, namun terkadang juga masih ada keresahan-keresahan yang menyibukkan pikiran kita. Mungkin hal itu terjadi karena masih adanya waktu luang yang tidak kita manfaatkan. Jiwa manusia memang senantiasa dalam salah satu dari dua keadaan, bisa jadi jiwa ini disibukkan dengan ketaatan kepada Allah, namun jika tidak, maka jiwa itu justru yang akan menyibukkan pemiliknya. Nashihaty Linnisaa, Ummu Abdillah binti Syaikh Muqbil bin Hady Al-Waadi’i, cet. I, Dar Al-Atsar, th. 1426 H. hal. 20Syaikh Abdurrazaaq bin Abdil Muhsin Al-Badr hafidzahullah memiliki resep jitu yang beliau kumpulkan dari petunjuk Allah Ta’ala dan Nabi-Nya shallallahu alaihi wa sallam untuk menjaga kondisi keimanan kita. Beliau menjelaskan sebab-sebab yang dapat meningkatkan iman di antaranya5Mempelajari ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu agama yang diambil dari kitabullah dan sunnah rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam, bisa dengan membaca Al Qur-an dan mentadabburinya, mengenal nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta’ala, merenungi perjalanan hidup nabi shallallahu alaihi wa sallam, merenungi ajaran-ajaran luhur agama ini, membaca perjalanan hidup salaful ummah, dan lain sebagainya. Namun ilmu itu sendiri bukanlah tujuan, melainkan sarana agar dapat diamalkan dalam bentuk beribadah kepada Allah Ta’ala, bukan untuk tujuan ayat–ayat kauniyah Allah yang ada pada makhluk-NyaBersungguh-sungguh dalam beramal shalih serta memurnikannya untuk mengharap wajah Allah semata, baik berupa amalan hati, lisan, maupun anggota badan.Asbabu Ziyadatil Iman wa Nuqshanihi, Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al-Badr, cet. II, Maktabah Dar Al-Manhaj, th. 1431 H Adapun sebab-sebab yang dapat mengurangi iman dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor dari dalam berupa kebodohan, lalai, berpaling dan lupa, mengerjakan maksiat dan berbuat dosa, serta nafsu yang menyeru pada keburukan. Sedangkan sebab dari luar berupa syaitan, dunia dan fitnahnya, serta teman-teman yang buruk. Semoga dengan mengetahui sebab-sebab tersebut, kita dapat lebih waspada dan berusaha mengamalkannya agar terjaga dari keterpurukan iman bagaimana pun kondisi kita. Bukankah gagal menikah masih lebih baik dibanding gagal mengabdikan diri kepada Allah?Terakhir mari kita renungkan perkataan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah ketika menafsirkan ayat “alam nasyrah laka shadrak” Al-Insyirah 1,“Manusia yang Allah lapangkan dadanya untuk menerima hukum kauni, akan engkau dapati dia ridha terhadap ketentuan dan taqdir-Nya, dan merasa tenang terhadap hal itu. Dia berkata Aku hanyalah seorang hamba, dan Allah adalah Rabb yang melakukan apa yang dikehendaki-Nya, orang yang berada dalam kondisi seperti ini akan senantiasa dalam kebahagiaan, tidak sedih dan berduka, dia merasa sakit namun tidak sampai menanggung kesedihan dan duka cita, dan untuk hal yang demikian telah datang hadits shahih bahwasanya Nabi shallallhu alaihi wa sallam bersabdaعَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، وَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، وَكَانَ خَيْرًا لَهُ“Sungguh mengagumkan keadaan seorang mukmin, sesungguhnya seluruh perkaranya itu baik, tidak ada yang mendapati keadaan seperti itu kecuali bagi seorang mukmin, apabila keburukan menimpananya, dia pun bersabar maka itu menjadi kebaikan baginya, dan apabila kebahagiaan meliputinya, dia pun bersyukur maka itu menjadi kebaikan baginya.”” Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Juz Amma, Ummu Ubaidillah Muroja’ah Ust. Ammi Nur Baits*** Artikel
Akhirnyasetelah mendengar perkataan sahabatnya itu, kang Abay pergi ke sekretariat Rohis dan ambil formulir untuk gabung jadi anak rohis. Walaupun beliau menyukai akhwat tersebut, tetapi beliau tidak ingin berpacaran, beliau ingin menjadikan akhwat tersebut sebagai istrinya. Tapi ya bagaimana, masih SMA masih jauh ke jenjang pernikahan.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ketika usia seorang lajang sudah mendekati apalagi memasuki 30 tahun, sering muncul kegelisahan terkait jodoh. Pertanyaan keluarga dan masyarakat sekitar kerap menjadi tekanan beberapa kalangan jomblo, bahkan mereka merasa tengah dibully saat ada yang bertanya tentang pernikahan. Padahal sebenarnya pertanyaan itu termasuk 'standar basa-basi' atau bahkan 'sopan santun' masyarakat Indonesia. Tidak ada maksud membully sama sekali saat saya bertanya kepada siapapun, "Sudah menikah?" Atau, "Sudah berkeluarga?" Atau, "Sudah berapa anaknya?" Itu semua adalah pertanyaan wajar dalam perkenalan di lagi ketika pernah mengalami peristiwa ditolak oleh seseorang yang diharapkan menjadi pasangan hidupnya. Seorang lelaki salih pernah bercerita kepada saya, bahwa dirinya pernah beberapa kali ditolak pinangannya oleh pihak akhwat. Pada contoh yang lainnya, ada akhwat yang kecewa karena lelaki salih yang diharapkan datang meminangnya, ternyata menikah dengan akhwat yang lainnya. Kejadian pernah ditolak, kadang membuat perasaan tidak nyaman, bahkan terkadang menjadikan rasa tidak percaya diri. Pun ketika 'tidak pernah ada yang datang', seseorang bisa merasa tidak normal atau tidak wajar. Apa yang salah pada diriku, sehingga semua orang menjauhi aku? Apa dosaku, sehingga belum ada yang datang meminang diriku? Apa kekuranganku, sehingga tak ada perempuan tertarik dengan aku? Pertanyaan seperti ini kerap mengganggu dan membuat tidak yang harus dilakukan di masa penantian jodoh? Inilah perlunya 'fikih penantian', yang membahas bagaimana sikap terbaik tatkala tengah menanti takdir Allah berupa Penantian JodohFikih fiqih artinya adalah ilmu atau pemahaman. Orang yang berilmu atau memahami sesuatu disebut sebagai faqih. Fikih Penantian berati ilmu tentang menanti datangnya jodoh, yaitu bagaimana lelaki dan perempuan lajang harus bersikap di saat mereka tengah berada dalam masa penantian jodoh. Apa yang semestinya dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para lajang selama masa penantian. Inilah cakupan pembahasan dalam Fikih Penantian. Paling tidak, ada tujuh sikap yang sepatutnya dimiliki para lajang laki-laki dan perempuan di masa menanti datangnya jodoh idaman hati, sebagai berikutRidha Terhadap Ketentuan AllahMenanti itu Bukan Pasif, Pesimis dan ApatisSelalu Produktif di Masa PenantianSelalu Yakin dan OprimisMemperbaiki Persiapan DiriMenjaga Kebaikan DiriMemperluas Pergaulan dengan Orang Salih / SalihahSaya akan membahas satu per satu, Terhadap Ketetapan AllahJodoh adalah bagian dari ketetapan Allah. Syaikh Utsaimin rahimahullah menjelaskan, "Sebagaimana rejeki telah tercatat dan ditakdirkan dengan sebab-sebabnya, demikian pula jodoh. Ia telah tercatat dan ditakdirkan dengan sebab-sebabnya. Setiap orang telah tercatat pasangan hidupnya, telah ditentukan dengan siapa dia akan menikah. Tidaklah tersembunyi bagi Allah 'Azza wa Jalla sesuatu pun yang ada di bumi dan yang ada di langit".Terkadang, seseorang berharap dirinya segera bertemu jodoh, sesuai dengan kriteria yang diinginkannya. Ia meminta kepada Allah -penyegeraan waktu, dan ketepatan kriteria sesuai daftar keinginannya. Padahal Allah yang Maha Mengetahui, kapan waktu yang tepat dan mana jodoh yang tepat. Allah telah berfirman"Bisa jadi, kalian membenci sesuatu padahal dia lebih baik bagi kalian. Bisa jadi pula, kalian mencintai sesuatu padahal dia lebih buruk bagi kalian. Allah Maha Mengetahui sementara kalian tidak mengetahui" QS. Al Baqarah 216.Hendaknya kita selalu ridha dengan ketetapan agungNya. Ridha bahwa Allah telah menetapkan jodoh dan akan dipertemukan pada waktu yang telah direncanakanNya. Kita boleh berdoa dan berusaha, namun semua ketetapan ada pada kuasaNya. Sikap yang selalu kita kedepankan adalah, ridha dengan semua ketetapanNya. Tidak mengeluh, tidak protes, tidak marah atas hal yang belum ditetapkan untuk kita -seperti maunya itu Bukan Pasif, Pesimis dan ApatisYang disebut sebagai masa penantian, bukanlah pekerjaan kesia-siaan. Bukan seperti orang yang hanya duduk-duduk tanpa mau bekerja, namun meminta limpahan rejeki yang banyak dari Allah. Hidup di dunia ini memang akan mati, namun bukan berarti kegiatannya hanya berdiam diri untuk menunggu waktu mati. Sepanjang hidup, kita ditutntut untuk beramal salih, menghiasi kehidupan dengan kebaikan dan Utsaimin menyatakan, rejeki dan jodoh sudah ditetapkan oleh Allah Ta'ala sejak manusia masih dalam perut ibu. "Namun janganlah dikatakan bahwa rejeki sudah tercatat dan sudah ditentukan sehingga kita tidak perlu melakukan sebab-sebab upaya yang bisa menyampaikan kepada rejeki tersebut. Sebab, sikap seperti itu termasuk yang cerdas dan menunjukkan kekokohan adalah kita berusaha menempuh sebab yang mengantarkan menuju rejeki kita dan melakukan hal yang bermanfaat dalam urusan agama dan dunia", demikian penjelasan Syaikh beliau menukilkan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam"Orang yang cerdas adalah yang menundukkan jiwanya dan beramal untuk persiapan kehidupan setelah mati. Adapun orang yang lemah adalah yang mengikuti keinginan hawa nafsunya lantas mengharapkan dari Allah angan-angannya." HR. at-Tirmidzi no. masa penantian, ada banyak usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan jodoh. Usaha bathiniyah adalah dengan taqwa, memperbanyak doa, memperbanyak istighfar, sabar dan tawakal kepada Allah Ta'ala. Sedangkan usaha lahiriyah adalah dengan melakukan proses menuju ta'aruf secara langsung ataupun melalui perantara yang bisa dipercaya. Yang harus diperhatikan, hendaknya semua proses mendapatkan jodoh selalu mengikuti aturan syari'ah. Jangan sampai melakukan tindakan yang menyimpang dari aturan syari' Produktif di Masa PenantianPada masa penantian, hendaklah melakukan berbagai amal salih yang bermanfaat untuk diri dan orang lain. Misalnya belajar menuntut ilmu, baik di lembaga pendidikan formal maupun nonformal; atau belajar dengan berkegiatan langsung yang produktif. Termasuk melakukan berbagai kewajiban yang ditetapkan untuk orang beriman, seperti beribadah, beramal salih, bekerja mencari penghidupan yang halal, dan dimaksud dengan produktif, bukan hanya sekedar berkegiatan, namun harus ada yang dihasilkan. Hendaknya anda menjadi lajang yang penuh karya, kreatif, inovatif, produktif dan konstruktif. Anda harus melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Betapa banyak orang-orang yang menorehkan karya terbaik bagi negara, memberikan sumbangan berupa karya ilmiah, prestasi, penemuan, kejuaraan, dan lain sebagainya. Inilah yang dimaksud dengan manajemen waktu anda. Sejak dari bangun tidur pagi hari, lakukan hal-hal yang produktif. Melakukan kegiatan rutin, apakah sekolah, kuliah, bekerja, olah raga, membaca, mengaji, ibadah, silaturahim, dan hal-hal produktif lainnya. Sampai saatnya anda tidur kembali di malam hari untuk istirahat, tidur pun dalam konteks yang produktif. Yaitu tidur yang benar-benar memberikan rehat bagi jiwa dan raga. Tidur nyenyak yang memberikan tenaga untuk keesokan harinya. Bangunnya produktif, tidurnya juga Yakin dan OptimisDalam masa penantian, hendaklah selalu yakin dan optimis menatap masa depan. Jangan sampai jodoh menjadi hantu yang membebani perjalanan kehidupan. Ketika anda yakin bahwa Allah sudah menentukan jodoh, maka sesungguhnya peristiwa ditolak saat melamar, harus dipahami dalam bingkai jawaban atas rahasia jodoh. Bahwa memang dia memang bukan jodoh anda, bahwa jodoh anda belum Allah pertemukan dengan dan optimis, bahwa Allah akan berikan jodoh yang terbaik bagi dunia dan akhirat anda. Tugas terpenting kita adalah terus memantaskan diri di hadapan Allah, agar Allah segera pertemukan dengan jodoh terbaik bagi dunia dan akhirat yang menolak lamaran anda, itu karena memang bukan jodoh anda. Mereka yang menikah dengan orang lain, padahal anda mau menikah dengan dirinya, itu karena memang bukan jodoh anda. Sederhana jika kita pahami dengan keyakinan akan kuasa Allah atas makhlukNya. Anda harus benar-benar yakin bahwa jodoh berada dalam kekuasaan Allah Ta' keyakinan seperti ini, anda tidak akan terjatuh ke dalam sikap kesombongan di satu sisi, bahwa seseorang merasa sangat gampang mencari calon jodoh karena cantik atau tampan. Ia merasa dikelilingi banyak lawan jenis yang memiliki ketertarikan besar kepada dirinya, tinggal ia memilih. Seakan-akan ia tidak berhubungan dengan ketentuan takdir Allah yang pasti berlaku bagi seluruh di sisi lain juga terhindarkan dari keputusasaan, seakan-akan jodoh tak pernah bertemu dengan dirinya. Jangan pernah putus asa dari mengharapkan rahmat Allah, karena rahmat Allah sangatlah luas. Berdoalah kepada Allah, berharaplah kepada Allah, mintalah petunjuk dan bimbingan kepada Allah, karena hanya Allah yang Maha Mengetahui semua hal. Sungguh pengetahuan dan usaha manusia sangat terbatas, maka kita harus selalu memohon pertolongan dan kekuatan dari-Nya. Memperbaiki Persiapan DiriPada masa penantian itu, hendaknya anda gunakan sekaligus untuk memperbaiki dan menambah persiapan diri menuju pernikahan. Semakin baik persiapan diri anda, akan semakin baik kehidupan pernikahan anda nantinya. Ada sangat banyak hal bisa dilakukan untuk menambah persiapan diri, sejak dari mental spiritual, intelektual, finansial, termasuk fisik dan kesehatan badan. Hendaknya anda mengoptimalkan kesiapan dari sisi kepribadian, agar benar-benar menjadi pribadi dewasa dan siap tumbuh dan hidup berumah tangga memerlukan kedewasaan dan kematangan kepribadian. Bukan hanya berumah tangga, bahkan dalam bekerja, berkarier, berorganisasi, maupun bermasyarakat, juga memerlukan karakter pribadi yang apakah pribadi dewasa itu? Menurut perspektif psikologi, seseorang yang memiliki pribadi dewasa, dalam dirinya terdapat ciri-ciri sebagai berikutMemiliki "sense of self" atau konsep diri yang kuat, seperti bisa mengambil keputusan untuk dirinya tanpa mengandalkan orang menjalin hubungan sosial dengan orang lain secara sehat, dalam jangka waktu kematangan emosional, mampu mengelola dan mengontrol emosi, sehingga kondisi mood-nya tidak bergantung kepada aksi atau reaksi orang menerima dirinya secara seimbang, misalnya mengetahui dan menerima kelebihan dan kekurangan diri, sehingga bisa bertindak dengan menyusun argumen, pendapat, pandangan, dan persepsi yang logis dan masuk berpikir jangka panjang dan membuat perencanaan jawab atas tindakan yang mengelola konflik atau perbedaan dengan berbagai ciri-ciri tersebut, apakah anda sudah memiliki pribadi dewasa? Menjadi tugas anda untuk semakin mendewasakan pribadi. Sangat berbahaya, jika belum dewasa namun sudah menikah. Laki-laki dan perempuan yang tidak dewasa, jika mereka hidup berumah tangga, cenderung tidak akan bisa bertahan lama. Mereka tidak bisa mengendalikan emosi, tidak bias menyelesaikan masalah secara dewasa, tidak mampu menghadapi badai persoalan dalam kehidupan. Itulah sebabnya, menikah hanya boleh dilakukan oleh orang pula, sangat penting bagi anda untuk memiliki jiwa pembelajar, yang terus menerus giat menambah ilmu pengetahuan, wawasan, namun juga ketrampilan. Kehidupan pernikahan adalah kondisi yang sangat dinamis, penuh dengan aneka warna keadaan. Kadang melewati suasana penuh keceriaan dan kebahagiaan, kadang harus melewati kesusahan dan kedukaan. Kita harus siap untuk terus belajar menghadapi semua kondisi kehidupan yang aneka rasa apapun anda belajar dan mempersiapkan diri untuk membentuk rumah tangga, tetap saja ada bagian yang belum sempat anda pelajari, saking banyaknya ilmu yang dibutuhkan. Karena kehidupan keluarga itu tidak flat, terus berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Selalu bertemu hal-hal baru. Benarkah? Coba kita tengok selintas saja, teori Duvall dan Milller mengenai "8 Stages of The Family Life Cycle".Menurut Duvall dan Miller, kehidupan dan perkembangan sebuah keluarga, akan melalui delapan tahap Beginning Family / Keluarga Baru, Childbearing Family / Keluarga dengan Kelahiran Anak Pertama, Family With Preschoolers / Keluarga dengan Anak Pra-Sekolah, Family With School-age Children / Keluarga dengan Anak Sekolah, Family With Teenagers / Keluarga dengan Anak Remaja, Launching Family / Keluarga dengan Anak Dewasa, Middleage Family / Keluarga Usia Pertengahan, Aging Family / Keluarga Usia dari teori Duvall dan Miller itu saja sudah bisa memberikan gambaran, bahwa kehidupan keluarga itu sangat dinamis. Tidak pernah berada dalam kondisi yang sama, terus menerus mengalami perkembangan dan perubahan. Oleh karena itu, pada setiap tahap kehidupan berumah tangga, semua orang harus bersedia untuk tetap belajar. Kita akan terus menerus belajar di sepanjang kehidupan berumah tangga. Itulah sebabnya butuh dicetak karakter pembelajar pada diri setiap Juga Hidup Sebagai Lajang, Apa yang Harus Dilakukan?Menjaga Kebaikan DiriPada masa penantian hendaklah pandai menjaga kebaikan dan kesucian diri. Jangan sampai ternoda dan tercela. Jangan mencoba-coba hingga melanggar aturan syari'ahNya. Nabi Saw memerintahkan kepada para pemuda yang telah memiliki kemampuan untuk menikah, dan apabila belum mampu menikah hendaknya berpuasa. Tuntunan mulia ini adalah dalam rangka menjaga kebaikan diri selama masa penantian. Dengan berpuasa, akan bisa mengendalikan gejolak syahwat, sehingga tidak menjerumuskan ke dalam kemaksiatan."Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki kemampuan ba-ah, maka menikahlah, karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu adalah pengekang syahwatnya yang menggelora". Hadits Riwayat Bukhari no. 5065 dan Muslim no. para lajang, memang ada tantangan sangat berat harus dihadapi bagi mereka yang dalam masa menanti datangnya jodoh. Tantangan itu adalah penjagaan diri. Ketika sudah berada dalam usia dewasa, hormon-hormon kedewasaan sudah tumbuh dengan normal, maka di saat itu perasaan ketertarikan kepada pasangan jenis akan sangat kuat masa menanti dan melewati proses pernikahan itu, jangan mengotori diri dengan perilaku kebebasan pergaulan, yang justru akan menjerumuskan ke dalam kesengsaraan. Masa menunggu sampai terjadinya pernikahan terasa demikian lama, sementara mereka harus mampu terus menerus menjaga diri sepanjang waktu. Pada situasi seperti itu, mucullah banyak godaan yang telah menimbulkan banyak sekali persoalan. Lihatlah di sekitar kita. Berapa banyak orang-orang yang tidak mampu menjaga diri sehingga mereka terjerumus ke dalam dunia bebas yang kebebasan pergaulan diperturutkan, kerugian yang muncul bukan hanya karena terkotorinya hati serta niat suci, namun telah merusak pula berbagai sendi kehidupan dan kemanusiaan. Kebebasan yang diperturutkan akan memunculkan kehinaan dan bahkan korban jiwa. Korban jiwa dari anak-anak yang tidak berdosa dan tidak mengerti apa-apa tentang dunia. Hamil di luar nikah, selain bernilai dosa besar menurut agama, namun juga melanggar kepatutan norma di data yang dikeluarkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN, diperkirakan setiap tahun jumlah aborsi di Indonesia mencapai 2,5 juta jiwa dari 5 juta kelahiran pertahun. Bahkan, 1 - 1,5 juta diantaranya adalah kalangan kejadian aborsi 2,5 juta kejadian per tahun itu sama dengan kejadian aborsi per bulan, atau kejadian aborsi per hari, atau 290 kejadian aborsi setiap jam, atau 4 sampai 5 kejadian aborsi setiap data ini sangat mengerikan dan membuat miris. Pelaku aborsi mayoritas anak-anak muda yang belum menikah. Mereka menggugurkan kandungan karena terlanjur hamil sebelum menikah. Begitulah sampak dari ketidakmampuan menjaga kebaikan dan kesucian diri di masa penantian. Sangat merugikan bahkan merusak nilai Pergaulan dengan Orang Salih / SalihahSangat penting untuk menjaga pergaulan bahkan memperluas, terutama dengan orang-orang salih dan salihah. Sangat penting bagi anda untuk membangun kesalihan pribadi, itulah sebabnya anda harus memperbanyak bergaul dengan orang-orang salih / harus berusaha menjadi salih dalam segala aspeknya. Salih dalam segala cakupan maknanya. Pondasi untuk membentuk pribadi salih / salihah adalah rasa takut kepada Allah, karena meyakini Allah selalu mengawasi semua tindakannya."Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya" QS. Qaf 16.Orang-orang yang takut kepada Allah akan menjaga diri dari kecenderungan hawa nafsu yang menyimpang. Mereka inilah pemilik pribadi salih."Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya". QS. An-Nazi'at 40-41Pribadi salih / salihah adalah mereka yang bertaqwa kepada Allah. Suatu ketika ada seorang laki-laki menghadap Hasan bin Ali, sembari bertanya, "Ya Hasan, puteriku akan dipinang, kepada siapakah aku harus menikahkannya?" Hasan bin Ali menjawab, "Nikahkan puterimu dengan orang yang bertakwa. Sebab bia ia mencintainya pasti akan menghormati dan memuliakannya, dan bila ia tidak mencintainya pasti tidak akan menzhalimi puterimu."Itulah karakter salih. Suami salih akan selalu menjaga, melindungi, menyayangi, dan mengasihi istri. Tak akan menyia-nyiakan atau mentelantarkan istri. Tak akan menyakiti dan melukai istri. Demikian pula istri salihah akan selalu menghormati suami, mentaati suami dalam hal yang tidak maksiat, selalu mengasihi, mnyayangi dan melayani suami sepenuh hati. Pun orangtua yang salih, akan selalu mendidik, mengarahkan, menyayangi dan mencintai anak sepenuh salih, bertumbuh dari lingkungan orang-orang salih. Perempuan salihah, bertumbuh dari orang-orang salihah. Penting bagi anda -di masa penantian-semakin memperluas pergaulan di lingklungan yang salih / salihah. Selain mendapatkan pengaruh positif dari kesalihan mereka, anda juga akan mendapatkan doa-doa tulus dari mereka. Semakin banyak orang salih / salihah mendoakan anda, insyaallah akan semakin istijabah di BacaanCahyadi Takariawan, Wonderful Marriage, Era Adicitra Intermedia, Solo, 2017Prof. Dr. Musthofa Al Bugho, Al Fiqhu Al Manhaji 'ala Madzhabi Al Imam As Syafi'i, Darul Qalam, 1430 ilmu dari fadhilatul Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal dalam 1 2 3 4 5 Lihat Lyfe Selengkapnya

pH6lD.
  • 46gerpoabi.pages.dev/364
  • 46gerpoabi.pages.dev/67
  • 46gerpoabi.pages.dev/488
  • 46gerpoabi.pages.dev/188
  • 46gerpoabi.pages.dev/145
  • 46gerpoabi.pages.dev/365
  • 46gerpoabi.pages.dev/331
  • 46gerpoabi.pages.dev/269
  • kisah akhwat menanti jodoh